Tanjungpinang – Samiun, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cindai Kota Tanjungpinang menyoroti mekanisme penyaluran minyak subsidi untuk nelayan di Kota Tanjungpinang.
Menurut Samiun, ada dugaan bahwa minyak subsidi yang diberikan kepada nelayan disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu. “Kita menduga bahwa ada permainan atau tengkulak yang bermain dalam distribusi minyak subsidi untuk nelayan,” ucap Samiun. Selasa (11/02).
Samiun juga menyatakan bahwa rekomendasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah provinsi Kepri kepada nelayan tidak pernah berkurang, namun faktanya di lapangan, pada saat nelayan sulit melaut karena kondisi cuaca, namun minyak subsidi tetap disalurkan.
“Dalam kondisi cuaca yang ekstrim begini, Rekomendasi itu tetap turun, tapi kita tidak tahu apakah minyak yang sudah keluar dari rekomendasi tersebut betul digunakan atau diselewengkan, padahal kuota itu tidak pernah berkurang bahkan bisa bertambah setiap bulan,” ucap Samiun.
Oleh karena itu, Samiun meminta pemerintah provinsi Kepri, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), untuk melakukan verifikasi kembali dan terjun langsung di lapangan untuk mengawasi distribusi minyak subsidi untuk nelayan. “Kami dari Cindai Kota Tanjungpinang siap untuk ikut serta dalam pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan,” ucap Samiun.
Samiun juga meminta peran serta pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengontrol supaya tidak ada celah-celah permainan oknum terkait minyak subsidi yang disalahgunakan.
“Kita minta APH untuk memantau dan dinas terkait untuk melakukan evaluasi terkait dugaan penyalahgunaan minyak subsidi yang disalurkan,” ucap Samiun. (Red)
