(SUKA) Batam – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kepri melaksanakan dialog interaktif bersama KPU Provinsi Kepri, di Hotel Sahid Batam Center, Kota Batam. Jumat, (17/11/2023).
Kegiatan tersebut mengangkat tema ”Menyongsong Pemilu 2024 Cegah Konflik Keagamaan Dalam Politik Praktis”

Kepala Badan Kesbangpol Kepri Raja Hery Mokhrizal dalam sambutannya, membacakan pesan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, mengatakan pemilu 2024 merupakan momentum penting bagi masyarakat Indonesia untuk menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.
“Namun, kita tidak bisa abai terhadap konflik yang berkepanjangan, salah satunya adalah praktik politisasi SARA yang hingga saat ini masih menjadi tantangan dalam demokrasi elektoral. Tidak terkecuali pemilu serentak tahun 2024,” ujarnya
Masyarakat kata Gubernur Kepri seperti dibacakan Hery Mohrizal tidak bisa memandang sempit isu politisasi SARA, melainkan harus peka dan tanggap dengan keadaan sekitar. Misalnya, mengetahui akar yang memicu adanya politisasi SARA dalam pemilu, seperti belum tuntasnya toleransi, ketimpangan sosial ekonomi, dan rekayasa politisi.
“Kita harus bersinergi untuk menyelenggarakan pemilu 2024 dengan aman dan damai. Semua harus berperan aktif, termasuk ormas keagamaan, untuk menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. Saat ini, pemerintah provinsi Kepri telah mendapatkan berbagai capaian, salah satunya adalah indeks kerukunan beragama. Indeks kerukunan beragama meningkat 9,5 poin dari tahun 2021 menjadi 78,3 poin pada tahun 2023, ” tuturnya.
Ia berharap, melalui dialog interaktif ini, peserta dapat memahami bahwa dalam pemilu, perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk disyukuri sebagai kekayaan bangsa.
“Marilah kita ikuti kegiatan ini dengan baik, saling bertukar pikiran, dan memberikan masukan yang konstruktif untuk membangun Kepri yang lebih baik,” ajaknya. (*)